Norman Hakim Jumpa Sesuatu Yang Mengejutkan Dalam Al-Quran Anaknya

Norman Hakim Jumpa Sesuatu Yang Mengejutkan Dalam Al-Quran Anaknya

Norman Hakim Jumpa Sesuatu Yang Mengejutkan Dalam Al-Quran Anaknya

Norman Hakim Jumpa Sesuatu Yang Mengejutkan Dalam Al-Quran Anaknya
Norman Hakim Jumpa Sesuatu Yang Mengejutkan Dalam Al-Quran Anaknya

PELAKON Norman Hakim terharu dengan tindakan anak sulungnya, Mohamed Danish Hakim, 14, yang menulis nama semua ahli keluarga mereka dan menyimpannya di dalam al-Quran dengan harapan semua anggota keluarganya dapat diterima ke syurga.

Selain nama Norman dan ibunya, Arbaieyah atau Abby Abadi, Mohamed Danish turut menulis nama datuk dan nenek di sebelah ibu bapanya dan empat orang adiknya termasuk daripada ibu tiri, Memey Suhaiza.

ARTIKEL MENARIK: Gara2 Layan Soalan Merepek PU Azman Terpaksa Minta Maaf Kat Netizen. Rupanya Ini Sebabnya Kenapa


Lebih mengharukan, Mohamed Danish turut memasukkan nama Memey dan bapa tirinya, Mohd Faizal Zakaria yang juga suami Abby serta ibu dan bapa Mohd Faizal.
Norman yang memuat naik foto senarai nama itu di Instagram semalam berkata, dia sangat bersyukur dengan apa yang dilakukan anaknya itu.

“Kalaulah Abang Ada Rezeki Masuk Syurga,Abang Buat Nota Ni Untuk Nak Mintak Pada Allah Untuk Kita Semua Sama2 Masuk Pa…” – Jawapan Dari Anak Buatkan Norman Hakim

€œPerkongsian saya itu sekadar meluahkan rasa terharu selepas mendengar kata-kata dan sebab mengapa dia berbuat begitu,” katanya.
Terdahulu, Danish dilaporkan menjadi antara 10 pelajar yang terpilih melanjutkan pengajian di Mekke Kuran Kursu, Isparta, Turki dan dijangka bertolak ke negara itu tahun ini.
Danish juga berjaya menghabiskan 30 juzuk hafazan lebih awal yang sepatutnya dilakukan apabila berada di Turki nanti.


Selain Danish, Norman mempunyai dua lagi anak hasil perkahwinannya dengan bekas isteri, Abby Abadi, iaitu Marissa Dania Hakim, 12, dan Maria Danisha Hakim, 9.
Norman juga mempunyai dua cahaya mata iaitu Muhammad Darwisz Hakim, 4, dan Muhammad Dikhriz Hakim, 2, bersama isterinya sekarang iaitu Memey.
Dalam pada itu, mengulas mengenai pandangan segelintir orang yang mengganggap dia antara artis yang berjaya membentuk anak menjadi seorang al-Hafiz, Norman berkata, mungkin ini perkara terbaik yang dapat dia kongsikan bersama peminat.
“Biasanya orang menjadikan selebriti sebagai ‘role model’™ dari segi penampilan dan berbadan sasa. Apa yang saya lalui ini mungkin akan memberi manfaat kepada semua orang.
“Saya juga mahu masyarakat sedar institusi keluarga memainkan peranan penting dalam membentuk akhlak anak-anak tidak kiralah apa juga pekerjaan kita.
“Mungkin juga apa yang anak saya lakukan sekarang tidak berpeluang saya lakukan dulu,” katanya.
Norman berkata, walaupun sudah berpisah dengan Abby, ia tidak menjadi halangan untuknya memberikan yang terbaik dalam pelajaran dan kehidupan anak-anak.
“Pada saya, walaupun sudah berpisah, tetapi sebagai ibu dan bapa tanggungjawab terhadap anak-anak tidak boleh diabaikan. Apa pun terjadi kita harus memastikan mereka tidak terabai,” katanya.

Konsep Keluarga Berkualiti Menurut Islam

Institusi keluarga adalah unit sosial yang kecil dalam sesebuah masyarakat. Sekiranya keluarga itu baik, maka masyarakat turut menjadi baik. Kesejahteraan dalam masyarakat mempunyai hubungan rapat dengan pembinaan individu dalam institusi keluarga yang berkualiti menurut Islam.
 Artikel ini akan membawa pengertian keluarga menurut Islam, konsep keluarga menurut Islam dan ciri-ciri keluarga berkualiti berdasarkan dalil al-Quran dan al-Sunnah. Kefahaman mengenai keluarga berkualiti menurut 
Islam amat penting kepada umat Islam untuk mencapai matlamat perkahwinan yang sebenar dan mendepani cabaran kehidupan semasa dengan penuh keimanan dan kebijaksanaan.

Ini Dia 7 Kunci Menuju Keluarga Sakinah dalam Islam

1. Pernikahan adalah Perjanjian yang Berat
Kunci utama menuju keluarga yang sakinah adalah memandang bahwa pernikahan adalah perjanjian yang berat (mitsaqan ghalidza). Di dalam Alquran dalam menyebut perjanjian selain dalam pernikahan juga disebutkan bagaimana perjanjian ini berlaku bagi para nabi dan rasul Allah SWT.
Jika pernikahan dipandangan sebagai perjanjian yang berat atau kokoh, selayaknya antara suami dan istri saling mengetahui hak dan kewajiban masing-masing.
Contoh hak istri yang harus dipenuhi suami adalah membimbing dan mengajarkan agama dengan benar, memberi nafkah, memberi makan jika suami makan, tidak boleh memukul wajahnya, suami tidak boleh menjelek-jelekkan istri, tidak boleh meninggalkan istri melainkan hanya di dalam rumah.
Sedang contoh hak suami yang harus dipenuhi oleh istri diantaranya taat pada suami, harus banyak bersyukur dan tidak banyak menuntut, berbuat baik kepada suami, dan lain sebagainya.
2. Saling Mengingatkan
Di dalam keluarga, kendali kepemimpinan dipegang suami yang merupakan penanggung jawab di dalam keluarga. Beratnya tanggung jawab suami bisa diperhatikan bagaimana Allah memberikan seruan agar keluarga dijaga dari api neraka.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya (terbuat dari) manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. [At Tahrim : 6]
Sahabat, sungguh pun demikian sebenarnya tiap anggota keluarga secara individu merupakan pemimpin dalam kedudukannya masing-masing. Dan akan dipertanggung jawabkan atas apa yang ia pimpin. Semisal, suami sebagai pemimpin keluarga. Istri bertanggung jawab selaian untuk dirinya juga bertanggung jawab dalam merawat dan mendidik anak-anaknya. Karena ia merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya.
3. Didasari atas Alquran dan Sunnah Nabi SAW
Sahabat, kita sudah sepakat bahwa untuk mencapai kebahagiaan di dunia hanya dengan melalui jalan agama. Pun begitu dengan kebahagiaan akhirat, harus juga dengan agama.
Kunci menuju rumah tangga sakinah, diawali dan didasari semunya dengan apa yang ada di dalam Alquran dan sunnag nabi SAW. Kedua petunjuk ini harus menjadi lentera dalam menerangi rumah tangga. Harus menjadi kompas agar rumah tangga tidak tersesat dan akhirnya kandas di tengah jalan.
Asas suami istri dalam membangun rumah tangga semata-mata karena Allah. Jika langkah awal memilih pasangannya didasarkan karena kebaikan agama, bukan yang lain maka ini menjadi langkah pertama yang sangat bagus. Sehingga, pada saat mengarungi rumah tangga dasar ini tetap dipegang teguh oleh keduanya.
4. Rasa Syukur Diberikan Pasangan
Rasa syukur cenderung membuat manusia tidak mengeluh, menepis hambatan dan tidak menjadikan masalah sebagai batu yang menghentikan langkah.
Rasa syukur dengan pasangan adalah salah satu cara menuju keluarga sakinah. Rasa syukur membantu pasangan untuk selalu menasehati dan sayang menyanyangi satu sama lain. Karena biasanya rasa cemburu dan rasa permusuhan muncul karena adanya sikap saling membandingkan pasangan dengan yang lain. Hingga menimbulkan sakit hati dan semuanya bisa menjadi berantakan.
Pasangan yang selalu bersyukur akan diganjar oleh Allah dengan nikmat-nikmat yang lain. Sebagaimana firmanNya tentang keutamaan orang yang bersyukur yang artinya:
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. [Ibrahim: 7].
Sahabat, maka terimalah apa yang menjadi kekuranga pasangan. Jadi terlalu dipersoalkan. Lebih baik anda fokus pada kelebihan yang ia miliki, karena yakin saja kelebihan pasangan itu lebih banyak dibandingkan kekurangan yang ia miliki. Dan jadikan ini sebagai bagian dari cara Allah menguji anda akan nikmat-nikmatNya selama ini.
5. Persiapan yang Baik
Sahabat, ada yang mengatakan bahwa orang yang gagal dalam berencana sebenarnya sedang merencanakan kegagalan. Bertolak pada hal ini, mewujudkan keluarga sakinah juga dilakukan dengan persiapan yang baik.
Jika dalam persiapan pernikahan disebutkan bahwa perlu ada persiapan mental. Saat menjalani rumah tangga pun harus senantiasa mengasah mental atau sikap.
Sebagai seorang pasangan, maka hendaknya satu sama lain mengalah pada saat yang lainnya sedang marah atau emosi. Jangan malah saling adu emosi. Karena hal ini bisa berujung kepada pertengkaran.
Kematangan mental bisa diukur saat seseorang mampu mengendalikan emosi disaat marah dan tidak mempengaruhi ia saat mengambil keputusan.
Oleh karena itu, untuk menuju keluarga sakinah maka persiapan emosi harus senantiasa diasah. Salah satu hal yang bisa membantu mengendalikan emosi dan memperbaiki mental adalah puasa. Dengan puasa bisa melatih kesabaran.
6. Membentuk Kasih Sayang
Kasih sayang dalam rumah tangga akan mendatangkan sakinah atau ketenangan di dalamnya. Saling berkasih sayang di dalamnya akan membuat rumah tangga semakin kuat dan kokoh.
Rasa kasih sayang ini diawali dengan sikap salin menghormati dan saling membantu. Tidak ada kamus egois dalam membangun rumah tangga, semua urusan sebisa mungkin diurus secara bersama-sama.
Semisalnya, saat suami suda berada di rumah maka suami tidak boleh segang untuk turun tangan membantu istri, entah itu di dapur ataupun menggantikan untuk menjaga anak. Semua itu akan mendatangkan rasa kasih, sayang dan romantisme di dalamnya.
7. Mendidik Anak dengan Baik
Salah satu sumber kebahagiaan terbesar dalam rumah tangga adalah hadirnya buah hati di dalamnya. Selain akan membahagiakan bagi kedua orang tuanya, sang anak memiliki hak untuk dirawat dan dididik dengan baik.
Anak yang baik, shalih dan dididik dengan baik akan mendatangkan ketenangan bagi orang tuanya. Tentu ini adalah cara menuju keluarga yang sakinah.
Mendidik anak agar menjadi anak yang shalih dilakukan dengan menanamkan akidah yan kuat, ibadah, akhlak yang mulia. Serta orang tua juga harus proaktif dalam menghindarkan pengaruh negatif pergaulan maupun teknologi yang bisa merusak akidah dan akhlaknya.
*gambar sekadar hiasan
sumber foto: google
Sumber: hmetro.com.my | spaj.ukm.my | bicarawanita | kisahsemasas
-----------------------------------------------------------------

Post a Comment

Previous Post Next Post