JAKARTA: Banjir buruk yang melanda Sulawesi Selatan sejak Selasa lepas, dilaporkan telah mengorbankan 21 nyawa setakat ini.
Nenek Ini Selamatkan Cucunya Ketika B4njir Teruk Landa Indonesia Baru Baru Ini Tetapi Sehari Selepas Itu Sesuatu Yang Sedih Terjadi Yang Buat Semua Menangis |
Menurut kenyataan Badan Nasional Pengurusan Bencana Indonesia (BNPB), kawasan yang terbabit banjir adalah Kota Makassar dan enam kabupaten iaitu Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, Pangkep, dan Barru.
"Setakat pagi ini lebih 5,000 penduduk dipindahkan ke pusat-pusat pemindahan sementara," menurut kenyataan itu.
ARTIKEL MENARIK: Allahu, Murid Ini Dilanggar Oleh Teksi Ketika Dalam Perjalanan Ke Sekolah. Netizen Luahkan Perasaan Tidak Puas Hati
Sementara itu, Ketua BNPB Daerah Sumatera Selatan, Syamsibar, dipetik media tempatan Indonesia sebagai berkata setakat ini seramai 41 orang dilaporkan masih hilang.
Beliau berkata kawasan penempatan penduduk terbabit dinaiki air antara satu hingga hampir tiga meter, selain berlaku beberapa kejadian tanah runtuh, manakala kawasan keseluruhan banjir melibatkan kawasan melebihi 10,000 hektar.
"Badan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meramalkan hujan lebat akan berterusan sehingga esok di Sulawesi Selatan, penduduk diminta berjaga-jaga dan berpindah ke kawasan selamat jika diarahkan berbuat demikian," katanya.
Setakat ini tiada rakyat Malaysia dilaporkan menjadi mangsa dalam kejadian banjir itu.
"Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta turut memantau perkembangan berkenaan dan meminta rakyat Malaysia yang berada di Sulawesi Selatan agar mematuhi arahan pihak berkuasa," kata jurucakap kedutaan.
Sumber : astroawani
loading...
Nenek Berpegangan Pohon Demi Selamatkan Cucu dari Banjir Bandang, Kena Serangan Jantung
Foto seorang nenek yang menyelamatkan cucunya saat banjir bandang menarik perhatian masyarakat.
Dalam foto tersebut tampak seorang nenek berpegangan pada pohon sambil berusaha menyelamatkan cucunya.
Sayangnya, meski bocah dalam foto tersebut selamat, sang nenek akhirnya meninggal dunia.
Nur Janna Djalil meninggal dunia setelah berhasil menyelematkan cucunya, Waliziab Muhammad Nur (2), Rabu (23/1/2019).
Nurfardiansyah, menantu Nur Janna Djalil bercerita, kejadian ini terjadi ketika tempat tinggalnya di Kompleks BTN Zigma Royal Part Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Selasa (23/1/2019) kemarin.
Genangan air banjir ketika itu setinggi atap. Nur Janna Djalil yang bersama cucunya segera keluar rumah. Terjangan air rupanya kian deras. Sementara, Nurfardiansyah mengaku tak berada di rumah.
"Mertua saya terus berjalan. Air rupanya terus meninggi. Melalui telepon, saya minta dia mencari pegangan ke pohon," kisah Nurfardiansyah kepada Tribun Timur, Rabu (23/1/2019) malam.
Nurfardiansyah melanjutkan, mertuanya rupanya tak mampu menahan derasnya aliran air. Sang nenek sempat terseret arus air bersama cucu, sebelum akhirnya ditolong warga.
"Untung ada warga yang tolongki lalu dikasih pelampung. Mertua saya kembali berpegangan di ranting sambil gendong cucu. Tiga jam dia berpegangan sambil menunggu pertolongan," tambah Nurfardiansyah.
"Foto yang beredar ke media sosial itu atas permintaan saya kepada warga. Saya kirimkan foto itu ke Basarnas untuk meminta pertolongan perahu karet," tambahnya.
Setelah terendam banjir selama tiga jam, Nur Janna Djalil sempat dirawat di Klinik untuk mendapat pertolongan.
Ia dirawat selama tiga jam sebelum dipulangkan ke rumah orang tua Nurfardiansyah.
"Sempat dipulangkan ke rumah karena baik-baikmi perasaannya. Tapi tadi habis Ashar tidak enak perasaannya," terang Nurfardiansyah.
Nur Janna Djalil lalu dibawa berobat ke Rumah Sakit Syekh Yusuf, Gowa untuk dirawat. Nahas, setelah hampir sejam dirawat, sang nenek menghembuskan napas terakhir. Ia meninggal dunia.
Kredit : tribunnews via KLViral
Post a Comment