Terperap Di Rumah Selama 2 Tahun Selepas Kematian Isterinya !! Tiba2 Dia Mendapat Mesej Dari Si Isteri Yang Membuatkan Dia Menangis Bahagia …. 😢

Terperap Di Rumah Selama 2 Tahun Selepas Kematian Isterinya !! Tiba2 Dia Mendapat Mesej Dari Si Isteri Yang Membuatkan Dia Menangis Bahagia …. 😢

Kisah ini bermula dari seorang ayah yang terlalu sibuk bekerja sehingga mengabaikan pendidikan anaknya sendiri.

Terperap Di Rumah Selama 2 Tahun Selepas Kematian Isterinya !! Tiba2 Dia Mendapat Mesej Dari Si Isteri Yang Membuatkan Dia Menangis Bahagia …. 😢
Terperap Di Rumah Selama 2 Tahun Selepas Kematian Isterinya !! Tiba2 Dia Mendapat Mesej Dari Si Isteri Yang Membuatkan Dia Menangis Bahagia …. 😢

Ayahnya adalah seorang manager profesional di sebuah perusahaan dengan penghasilan jutaan per tahun.

ARTIKEL MENARIK: ‘SARAT MENGANDUNG, TERLALU MISKIN’ – Pasangan Ini Hanya Bergantung Kepada Pokok Untuk Berteduh

loading...

.
Sang anak yang adalah seorang laki-laki ini sejak kecil lebih suka bermalas-malasan. Menurutnya, asalkan ada wang, semua boleh diselesaikan dengan baik. Oleh kerana konsep pemikiran yang seperti inilah, ia jadi sangat bergantung pada ayahnya dan tidak mengerti soal mengendalikan usaha sendiri.
Sampai beberapa tahun kemudian, dia menikah dan masih bergantung pada ayahnya. Tapi, siapa sangka, ayahnya tiba-tiba meninggal dunia dan ini merupakan pukulan berat untuknya. Sementara itu, sang isteri menyarankan ia agar berbisnes saja. Jika tidak, cepat atau lambat, kekayaan ayahnya pasti akan habis jika ia masih bermalas-malasan.
Awalnya, ia sempat berpikir bahawa ia tidak ingin menikah karana itu hanya akan menambah beban hidupnya. Tapi, kebelakangan ini setelah kehilangan orang terdekat (keluarga), cinta merupakan satu-satunya hal yang mampu disandar.
Akhirnya, setelah berpikir, ia pun menyetujui saran istrinya untuk berbisnes dengan membuka sebuah restoran.

Pada awalnya, usaha tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Tapi, setelah dibantu oleh istrinya, akhirnya usaha itu sukses dan mereka mendapat keuntungan yang lumayan.
Ia merasa agak puas setelah mendapat keuntungan itu dan memutuskan untuk melabur  pada yang berisiko tinggi kerana ajakan temannya dan juga akibat ia tergiur dengan keuntungan besar setelah melabur Namun, sayang semua pelaburannya mengalami kerugian.

Pada saat itu, istrinya didiagnosis terkena kanser dan biaya pengubatan untuk kemoterapi sangatlah tinggi. Tapi, sang istri akhirnya berkeras untuk tetap bekerja demi mengurangi beban suaminya. Sambil menahan sakit, istrinya bekerja setiap hari dengan keadaan  yang lemah. Dua tahun kemudian, istrinya tak mampu bertahan lagi dan akhirnya meninggal dunia.

Setelah istrinya meninggal, ia semakin tak berdaya. Usaha apapun yang ia lakukan semuanya tak berjalan lancar. Dan semua teman-temannya juga menghilang ketika dia memerlukan.
Tak terasa dua tahun pun berlalu. Suatu hari, ia berencana mengganti ponsel lamanya. Dan saat ia hendak memindahkan isi ponse lama ke ponsel baru, ia mendapati sebuah sms dari istrinya dua tahun lalu. Bunyinya:

“Suamiku, aku rasa tak mampu bertahan lebih lama lagi. Sekarang aku harus memberitahu satu hal padamu. Ketika ayah meninggal, ia meninggalkan kartu ATM untukku. Di dalamnya ada dana tunai sebesar 9.8 miliar. Ayah bilang kamu lebih suka bergaul dengan teman-temanmu daripada memikirkan masa depan. Cepat atau lambat pasti akan kena batunya. Kartu ATM itu aku simpan di dalam laci kedua meja riasku. Ayah bilang jangan berikan kartu ATM itu kalau tidak benar-benar terdesak. Saat ini, aku merasa kepalaku sangat sakit serasa mau pecah, dan sepertinya tak sanggup bertahan lagi. Kamu gunakanlah uang ini dengan sebaik-baiknya, lebih baik kamu buka usaha saja dengan baik. Ingat, jangan terlalu serakah dalam setiap usaha apapun, tetap semangat, jangan gampang menyerah, dan hiduplah baik-baik.”
Seketika matanya langsung berkaca-kaca dan air matanya pun menetes setelah membaca isi SMS istrinya.
Teringat dua tahun lalu,

Hari itu, ia hendak mengambil uang untuk biaya pengobatan istrinya. Sekembalinya ke rumah, ia menemukan istrinya sudah meninggal. Dan saat sibuk mengurus pemakaman istrinya, ia tak memperhatikan sms yang masuk. Ia tak menyangka, demi suami, istrinya tidak mau menghabiskan uang itu untuk berobat.
Kalau saja waktu itu ia mendengar apa kata istrinya, ia tidak akan seterpuruk ini. Ia pun akhirnya menyadari betapa besarnya kekuatan keluarga dan cinta. Sangat disesalkan, seharusnya waktu itu tidak boleh egois. Bahkan sampai detik-detik terakhir istrinya, ia tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai suami.

Tapi menyesal juga sudah tidak ada artinya, bukan? Karena itu, pikirkanlah secara matang sebelum bertindak, dan pertimbangkanlah segala konsekuensinya, karena tidak ada obat penyesalan di dunia ini.
sumber: exoramaroon

-----------------------------------------------------------------

Post a Comment

Previous Post Next Post