Akhirnya Kisah Terbongkar !! Nenek ini Mengejutkan Keluarganya Untuk Memeluk "ISLAM" .. Kini dia menjadi Muallaf tertua di Dunia !! Masya Allah ..
Akhirnya Kisah Terbongkar !! Nenek ini Mengejutkan Keluarganya Untuk Memeluk "ISLAM" .. Kini dia menjadi Muallaf tertua di Dunia !! Masya Allah .. |
ARTIKEL MENARIK: Kisah Benar, Isteri Minta Cerai, 5 Tahun Tak Pernah Dicium Suami Kerana Jerawat
Nenek mengambil keputusan untuk jadi seseorang muslimah lantaran tertarik dengan keramah-tamahan muslim (yang ada di sekitarnya) serta beberapa kali dia terasa kalau Allah mengabulkan do’anya. Allohu Akbar!
Ceritanya bermula waktu 2 th. waktu lalu, waktu keluarga Nenek bakal memasukkannya ke panti jompo. Mohammed, seseorang muslim yang sudah bertetangga dengannya kian lebih 40 tahun, menghalang-halangi niatan itu.
Dia mengajak Nenek untuk tinggal berbarengan keluarganya lantaran keluarga Mohammed sudah mengetahui Nenek mulai sejak lama. Terlebih ibu Mohammed juga telah wafat, dia telah berasumsi Nenek seperti ibunya sendiri.
Mulai sejak tinggal berbarengan keluarga Mohammed, Nenek mulai tertarik dengan Islam. Nenek lihat mereka sholat berjama’ah, sama-sama berkasih-sayang, serta sama-sama sharing. Nenek lihat arti “keluarga” yang demikian indah dalam keluarga Muhammed, begitu tidak sama dengan keadaan keluarganya.
Pada musim panas tahun (2012), Nenek turut dengan Muhammed untuk berkunjung ke keluarganya di Maroko. Pada saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, bulan puasa untuk umat Islam.
Puasa tidaklah hal yang asing untuk Nenek yang (dulunya) beragama Katolik. Dia dibaptis, pergi ke biarawati di sekolah, 2 x menikah di gereja serta ke-2 suaminya juga sudah wafat serta dikuburkan lewat cara gereja. Sepanjang hidup dia bekerja sebagai seseorang pembantu di satu keluarga Yahudi.
Tetapi dia terasa kalau agamanya tidak pernah “menyentuh”nya. Demikian sebaliknya, dia terasa jauh dari Tuhan. Dia mulai merokok untuk pertama kalinya waktu berumur 5 tahun sampai usianya 78 tahun.
Pada umur 7 tahun, dia mulai minum alkohol sampai sebelumnya dia masuk Islam, dia minum 1/2 botol wine sehari-hari. Tersebut rutinitas lamanya mulai sejak pernikahan pertamanya dengan seseorang pilot Italia yang sudah wafat waktu perang.
Nenek terasa keikutsertaannya waktu Ramadhan th. itu menghidupkan jiwa religiusnya. Dia sendiri rasa terkejut. Dia terasa begitu terlambat rasakan “pengalaman” ini, rasakan jalinan dengan suatu hal yang “lebih tinggi”, dengan Allah. Dia rasakan keterbukaan-Nya, juga cinta-Nya.
Dia pernah berdo’a memohon kesembuhan untuk temannya serta untuk keselamatan seseorang anak muda yang “salah jalan”. Ke-2 do’anya itu sudah dikabulkan-Nya. Baginya, itu telah cukup memperkuat dianya untuk masuk islam.
Waktu masuk Islam, beberapa muslimah “membersihkan” semua badan Nenek (mungkin saja tujuannya yaitu mandi besar sebagai satu diantara hal yang diharuskan saat seorang itu masuk
Islam, seperti dalam satu hadits, Dari Qais bin Ashim Radhiyallahu Anhu kalau ia masuk Islam, lantas diperintah oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam supaya mandi dengan memakai air yang digabung dengan daun bidara. ” (Shahih : Irwa-ul Ghalil no : 128, Nasa’I I : 109, Tirmidzi, II : 58 no : 602 serta ‘Aunul Marbud II : 19 no : 351). -red).
Kemudian, beberapa muslimah juga menghujani Nenek dengan ciuman. Menurut Nenek, ia tak pernah memperoleh ciuman yang jumlah itu selama hidupnya. Dia terasa suka lantaran mereka menganggapnya sebagai saudaranya.
Mulai sejak masuk Islam, beberapa hal yang perlu Nenek tinggalkan, seperti minuman keras, rokok, daging babi serta suatu hal yg tidak gampang untuk seseorang wanita yaitu make-up. Terlebih dulu, Nenek senantiasa menggunakan make-up yang tidak tipis.
Demikian kembali di Belgia, mereka pergi ke masjid besar di Brussels untuk mengurusi Sertifikat ke-Islam-an Noor, nama baru Nenek. Lalu masjid di Brussels melaporkannya ke masjid di Mekah.
Nyatanya, tak ada muallaf yang lebih tua dari umur Nenek waktu itu, yakni 91 th.. Selekasnya saja Raja Saudi Arabia kirim utusannya ke Berchem untuk menghadiahkan, satu arloji emas untuk Nenek. Bukan sekedar itu, Raja Saudi Arabia juga kirim “undangan” baginya untuk menggerakkan beribadah Haji tahun depan.
Nenek terlihat bersungguh-sungguh dengan ke-Islam-annya (mudah-mudahan Allah berikan Nenek keistiqNenekhan). Komitmennya untuk jadi muslimah yang baik selalu dia usahakan, termasuk juga digambarkan waktu wawancara ini. Waktu perjumpaan, dia sembunyikan tangannya di balik pakaiannya. Dia menampik untuk berjabatan tangan.
Dia mengatakan kalau dia akan tidak mengulurkan tangannya untuk orang asing lantaran demikianlah ketentuan Islam (Subhanalloh…bagaimana dengan kita? yang telah muslim mulai sejak lahir.
Sudahkah kita mempunyai prinsip seperti Nenek? faghfirlana…). Dia cuma bakal “menyentuh” suaminya. Sembari becanda, dia juga menyampaikan kalau pernyataan ini tak bermakna kalau dia berencana satu pernikahan sesudah ini (sesudah ia jadi muslimah).
Bahkan juga saat Nenek di tanya, berapakah cost yang perlu dia mengeluarkan untuk jadi seseorang muslimah. Dia menjawab kalau hal semacam ini (ke-Islam-annya -red) tak ada hubungannya dengan duit. Dia memutuskan ini dengan suka-rela.
Subhanalloh walhamdulillah walaa ilaaha illallohu Allohu Akbar!
Begitu cerita ini yaitu satu diantara contoh kalau hidayah Allah dapat hingga pada siapa juga, tanpa mengira asal-usul, warna kulitnya atau usianya. Serta kita juga mesti meyakini kalau Allah bakal memuliakan orang yang dapat jadi jalan hidayah untuk orang lain.
“Seseorang memperoleh hidayah Allah lewat engkau, jadi hal semacam itu tambah baik bagimu dari seekor unta merah ”
Tersebut yang pernah di sampaikan oleh Rasulullah SAW pada Ali bin Abi Thalib RA saat beliau menyerahkan bendera padanya ketika perang Khaibar. Lalu Ali berkata : “Atas basic apa kita memerangi manusia, kita memeranginya hingga mereka seperti kita? ”.
Rasul bersabda : Sabar, hingga engkau masuk lokasi mereka, lantas dakwahkan mereka pada Islam, serta berikan pada mereka kewajiban-kewajibannya, jadi untuk Allah seorang memperoleh hidayah lewat engkau, hal semacam itu tambah baik bagimu daripada seekor unta merah”.
Post a Comment